BAB I
PENDAHULUAN
Penduduk, masyarakat dan kebudayaan mempunyai hubungan erat antara satu sama lain.
Indonesia dan dengan
demi kian Indonesia di sebut dengan negara agraris, karena sebagian besar
masyarakatnya berprofesi sebagai petani hingga mereka dapat memenuhi kebutuhan
pangannya sendiri.
Hasil kebudayan pada zaman prasejarah
merupakan benda – benda tua yang terbuat dari batu – batu alam dan tulang –
tulang binatang. Alat – alat tersebut mereka ciptakan untuk berburu binatang.
Pada zaman purba, masyarakat mulai tumbuh
dan berkembang beserta dengan tumbuhnya peraturan – peraturan yang berlaku dan
mengikat keberadaan masyarakat tersebut. Mereka hidup di bawah pimpinan raja
yang berkuasa. Mereka juga mulai mengenal tulisan. Pada zaman ini masyarakat
mulai mengenal suatu kepercayaan yang lebih jelas jika dibandingkan dengan
masyarakat yang hidup pada zaman sebelumnya. Mereka yang dulu hidup dengan
menyembah batu dan pepohonan besar kini mulai menyembah apa yang mereka sebut
sebagai Tuhan.
Kepercayaan yang berkembang pada zaman
ini adalah agama Hindu dan Budha. Kedua agama ini membawa pengaruh yang sangat
besar bagi masyarakat dan kebudayaan Indonesia. Bukan hanya dari segi
kebudayaan tetapi juga dalam bentuk susunan masyarakat hingga kepada adat
istiadat, karya seni dan sastra serta bentuk bangunan. Banyak sekali karya seni
berupa lukisan, patung – patung dan candi – candi yang bercorak hindu maupun
budha yng di bangun pada zaman ini.
Zaman madya ditandai dengan masuknya
agama Islam. Agama Islam menyebar dengan cepatnya menyebar di Indonesia. Agama
Islam juga memberikan pengaruh yang cukup besar bagi perkembangan kebudayaan di
Indonesia. Islam memberikan sentuhan baru bagi perkembangan bangunan – bangunan
dan karya seni maupun sastra di Indonesia.
Zaman baru dimulai sejak masuknya
pengaruh barat ke Indonesia. Hingga saat ini zaman baru masih berlangsung.
Proses berkembangnya kebudayaanpun masih terus berlangsung.
Zaman baru membawa pengaruh dan perubahan
yang besar. Mulai dari gaya hidup, cara berpakaian, bentuk bangunan dan lain –
lain. Kebudayaan yang berasal dari luarpun tak hanya masuk, namun sebagian dari
mereka bercampur dengan kebudayaan asli Indonesia sehingga terciptalah suatu
kebudayaan yang baru.
Kebudayaan tidak akan pernah berhenti
untuk berkembang selama masyarakat terus berkembang dan belajar demi kelangsun
BAB
II
PENDUDUK, MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN
A. Penduduk Dan Permasalahannya
Pengertian Penduduk Penduduk adalah sekumpulan manusia yang menempati wilayah.
Dinamika pendudukDinamika penduduk menunjukkan adanya factor perubahan dalam hal jumlah penduduk yang disebabkan oleh adanya pertumbuhan penduduk. Penduduk bertambah tidak lain karena adanya unsur lahir, mati, datang dan pergi dari penduduk itu sendiri. Karena keempat unsur tersebut maka pertambahan penduduk dapat dihutung dengan cara : pertambahan penduduk = ( lahir – mati) + ( datang – pergi ). Pertambahan penduduk alami karena diperoleh dari selisih kelahiran dan kematian . Unsur penentu dalam pertambahan penduduk adalah tingkat fertilitas dan mortalitas.
Pengertian Penduduk Penduduk adalah sekumpulan manusia yang menempati wilayah.
Dinamika pendudukDinamika penduduk menunjukkan adanya factor perubahan dalam hal jumlah penduduk yang disebabkan oleh adanya pertumbuhan penduduk. Penduduk bertambah tidak lain karena adanya unsur lahir, mati, datang dan pergi dari penduduk itu sendiri. Karena keempat unsur tersebut maka pertambahan penduduk dapat dihutung dengan cara : pertambahan penduduk = ( lahir – mati) + ( datang – pergi ). Pertambahan penduduk alami karena diperoleh dari selisih kelahiran dan kematian . Unsur penentu dalam pertambahan penduduk adalah tingkat fertilitas dan mortalitas.
Fertilitas
adalah tingkat pertambahan anak yang dihitung dari jumlah kelahiran setiap
seribu penduduk dalam satu tahun. Tingkat kelahiran yang dihitung dari
kelahiran perseribu penduduk dalam satu tahun merupakan kelahiran secara kasar,
sering disebut Crude birth Rate (CBR). Disamping CBR ini dapat juga kita
mencari tingkat kelahiran dari wanita umur tertentu yang disebut Age Specifica
Fertility Rare (ASFR), yaitu diperhitungkan dari jumlah kelahiran dari tiap
seribu wanita dalam usia produktif (tertentu) dalam satu tahun.
Sedangkan
mortalitas atau tingkat kematian secara kasar disebut Crude Date Rate (CDR),
yaitu jumlah kematian pertahun perseribu penduduk.
3. Komposisi Penduduk
Komposisi
penduduk suatu Negara dapat dibagi menurut komposisi tertentu, misalnya
komposisi penduduk menurut umur, menurut tingkat pendidikan, menurut pekerjaan
dan sebagainya.
Dengan
mengetahui komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin, dapat
disusun/dibuat apa yang disebut piramida penduduk, yaitu grafik susunan penduduk
menurut umur dan jenis kelamin pada saat tertentu dalam bentuk pyramid.
Golongan laki-laki ada diseblah kiri dan perempuan disebelah kanan. Garis
aksisnya (vertical) menunjukkan interval umur dan gari horisontalnya menunjukna
jumlah atau prosentasi..
Berdasarkan
komposisinya piramida penduduk dibedakan atas :
- Penduduk muda yait
- Bentuk piramida stasioner, disini keadaan penduduk usia muda, usia dewasa dan lanjut usia seimbang, pyramid penduduk stasioner ini merupakan idealnya keadaan penduduk suatu Negara
- Piramida penduduk tua, yaitu piramida pendduk yang menggambarkan penduduk dalam kemunduran, pyramid ini menunjukkan bahwa penduduk usia muda jumlanya lebih kecil dibandingkan dengan penduduk dewasa, hal ini menjadi masalah karena jika ini berjalan terus menerus memungkinkan penduduk akan menjadi musnah karena kehabisan. Disini angka kelahiran lebih kecil dibandingkan angka kematian.
Kecenderungan
manusia untuk memilih daerah yang subur untuk tempat tinggalnya, terjadi sejak
pola hidup masih sangat sederhana. Itulah maka sejak masa purba daerah sangat
subur selalu menjadi perebutan mansuia, sehingga tidak salah lagi bahwa daerah
yang subur ini kemungkinan besar terjadi kepadatan penduduk. Sudah barang tentu
hal semacam ini terjadi didaerah/Negara yang pola hidup penduduknya masih
bertani.
Daerah
semacam inilah yang kemudian berkembang menjadi daerah perkotaan, daerah tempat
pemerintahan, daerah perdagangan dan sebagainya.. prinsip tempat tinggal
mendekati tempat bekerja yang secara langsung atau tidak, menimbulkan
ketidakseimbangan penduduk ditiap-tiap daerah. Sehingga terjadi daerah yang
berpenduduk padat. Dari prinsip itulah kemudian terjadi perpindahan
penduduk dari satu daerah ke daerah lain.
B. Hakikat Masyarakat Sebagai Wadah
Pergaulan Hidup
Telah
kita maklumi bahwa penduduk adalah sekumpulan manusia yang duduk atau menempati
pada wilayah tertentu. Sedangkan masyarakat merupakan kumpulan dari penduduk.
Dalam hidup bermasyarakat, satu sama lain saling membutuhkan.
Manusia
sebagai anggota masyarakat mempunyai berbagai aktivitas dan berinteraksi satu
dengan yang lain serta masing-masing memenuhi kebutuhan hidupnya.
Dalam
suatu daerah/wilayah tertentu kebutuhan penduduk diharapkan dapat terpenuhi
dari hasil daerah tersebut, lebih-lebih pada daerah agraris di Indonesia
penduduk suatu wilayahnya dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dari wilayah
tersebut dengan bekerja mengolah tanah yang tersedia.
Suatu
wilayah/daerah yang penduduknya terus bertambah, akhirnya jumlah tenaga kerja
bertambah. Dengan luas tanah yang terbatas (tidak dapat bertambah), maka
pertambahan produksi bahan pangan tidak dapat mengimbangi tambahnya jumlah Kita
kenal adanya dua jenis tekanan penduduk :
- Tekanan penduduk yang absolute (mutlak) yang digambarkan sebagai kesukaran mendapatkan suatu keperluan akan pangan, sandang dan papan bagi kehidupan manusia. Tekanan penduduk yang absolute itu dapat diketahui dengan mengukur jumlah keperluan hidup yang dipergunakan perkapita. Makin rendah jumlah tersebut yang tersedia. makin tinggi tekanan penduduk absolutnya.
- Tekanan penduduk yang relative (nisbi) dapat dinyatakan sebagai suatu tingkat tekanan yang dirasa orang setelah kekurangan dalam memenuhi syarat kehidupannya, dan membandingkan dengan apa yang telah dinikmati oleh orang lain atau golongan lain.
Pembagaian
Kerja dalam Masyarakat Mata pencaharian, kegiatan ekonomi, merupakan suatu
aktivitas manusia guna mempertahankan hidupnya dan memperoleh gidup yang layak.
Corak dan macam aktivitas berbeda sesuai dengan kemampuan masyarakat yang
bersangkutan.
u penduduk dalam pertumbuhan, alasannya lebih besar dan ujungnya runcing,
jumlah kelahiran lebih besar dari jumlah kematian C. Kebudayaan Sebagai Pengikat Kehidupan Bermasyarakat
Dalam
sejarah perjuangan bangsa para perintis telah dengan susah payah membangun dan
mempertahankan bangsa ini. Membangun tentu membutuhkan proses yang panjang..
Pembangunan membutuhkan perjuangan dan pengorbanan yang mengedepankan
kepentingan umum dari pada kepentingan pribadi dan golongan.
Berbicara
tentang kebudayaan berarti tidak terlepas dari tuntutan harga diri atau jati
diri anak bangsa. Secara nasional kebudayaan adalah pencerminan sebuah bangsa
yang memberikan dampak positif dalam membangun bangsa yang demokratif dengan
mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan.
Kebudayaan
daerah merupakan bagian dari budaya bangsa yang perlu dipertahankan nilai-nilai
kemanusiaannya. Seorang tokoh atau pemimpin perlu memahami tentang tata krama
atau tatanan dalam memberikan arah dan kebijakan untuk memajukan pemerintah,
pembangunan dan kemasyarakatan dimana dia berada.
Kebudayaan
dapat dijadikan modal dasar dalam gerak dan langkah sesuai bidang tugas dan
fungsi kita masing-masing sebab kebudayaan yang ditinggalkan oleh nenek moyang
kita sangat banyak memberikan sebuah kebenaran yang berdasar pada etika dan
moral. Memang kita tahu bahwa untuk merubah perilaku manusia membutuhkan suatu
proses.
Satu
hal yang perlu dikoreksi adalah kurang peduli dan konsistennya mayarakat
terhadap nilai-nilai kebudayaan sehingga bisa memunculkan berbagai dikonomi
persepsi. Apakah dari kalangan masyarakat, mahasiswa, para politisi dan juga
pemerintah padahal kebudayaan adalah sebuah pencerminan dari sebuah bangsa
terletak pada budaya. Orang bisa melakukan kesalahan besar atau kecil itu
karena tidak memahami nilai-nilai budayanya.
Kenapa
munculnya korupsi, kolusi dan nepotisme? Ini sebagai akibat dari ketidaktahuan
budaya nenek moyang kita karena nenek moyang yang merupakan perintis kebudayaan
yang mewariskan kepada kita bukan budaya orang pencuri atau korupsi tetapi
orang yang berbudaya adalah orang yang tahu tentang harga diri manusia dan
lingkungannya.
Untuk
itu budaya yang kuat apabila pemerintah dan seluruh masyarakat merasa memiliki
daerahnya tanpa ada indikasi sebuah perbedaan baik suku, agama dan darimana dia
berasal hal ini bila diwujudkan maka kita akan terkenal karena budayanya.
BAB III
KESIMPULAN
Dari
pembahasan di atas dapat saya simpulkan:
1.
Yang dinamakan penduduk
berarti sekumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu.
2.
Sedangkan masyarakat
merupakan sekumpulan penduduk yang saling berinteraksi dalam suatu wilayah
tertentu dan terikat oleh peraturan – peraturan yang berlaku di dalam wilayah
tersebut.
3.
Kebudayaan adalah semua
hasil dari karya, rasa dan cipta masyarakat.
4.
Karya masyarakat
menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan, yang diperlukan manusia untuk
menguasa alam sekitarnya, agar kekuatan serta hasilnya dapat diabdikan untuk
kepntingan masyarakat.
5.
Budaya yang kuat apabila
pemerintah dan seluruh masyarakat merasa memiliki daerahnya tanpa ada indikasi
sebuah perbedaan baik suku, agama dan darimana dia berasal
http://cahyamenethil.wordpress.com/2010/10/04/penduduk-masyarakat-dan-kebudayaan/
.
d
http://cahyamenethil.wordpress.com/2010/10/04/penduduk-masyarakat-dan-kebudayaan/
.
d