Sabtu, 29 Juni 2013



Kegelisahan cerita dari pengalaman pribadi


Kegelisahan merupakan salah satu ekspresi dari kecemasan, karena itu dalam kehidupan sehari-sehari, kegelisahan dan juga diartikan sebagai kecemasan, kekhawatiran ataupun ketakutan, masalah kecemasan atau kegelisahan berkaitan juga dengan masalah frustasi, yang secara definisi daapt disebutkan, bahwa seseorang mengalami frustasi karena apa yang dinginkan tidak tercapai.

Kehidupan manusia sekarang ini semakin maju, didukung dengan teknologi yang semakin memudahkan manusia dalam menjalankan aktivitas dan kehidupannya sehari-hari. Gerak manusia semakin cepat, setiap aktivitas yang dikerjakan dikontrol oleh agenda yang senantiasa dibawa serta, mereka merasa selalu diburu waktu seakan waktu 24 jam sehari tidaklah cukup. Kehidupan seakan berjalan seperti rutinitas yang senantiasa harus dilakukan untuk mencapai ‘tujuan hidup’, tanpa menyampingkan hal lain, seperti kesehatan dan kebutuhan spiritual, hanya terfokus pada pekerjaan dengan dipenuhi oleh pikiran kesenangan yang akan didapat di masa yang akan datang.

Di balik itu semua, secara jujur, maukah Anda mengakui bahwa Anda merasa gelisah? Apakah kadang Anda merasa takut dan susah hati menjalani hidup yang itu-itu saja? Kalau jawabannya ‘ya’, jangan khawatir, karena itu adalah hal yang wajar dialami oleh manusia bahkan mungkin sampai saat kematian menghampirinya.




NAMA  : DADI ROSADI
KELAS    : 1IB03
NPM      : 11412653

Sumber  : http://ibnu1810.blogspot.com/

Senin, 20 Mei 2013



MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB – PENGALAMAN PRIBADI 
 
 “If you want to live a happy life, tie it to a goal, not to people or things.” Ya, kutipan-kutipan yang kubaca selalu terngiang dalam benakku. Belasan tahun lalu  aku sudah memijaki bumi ini, sebuah kebahagiaan yang patut disyukuri dan membuatku semakin menyadari untuk lebih mempertanggung jawabkan hidup ini.
Aku memang mulai beranjak dewasa karena secara agama aku sudah harus memikul dosaku sendiri. Sejak kecil berbagai macam kegiatan menarik selalu aku ikuti, contoh kecil adalah mewarnai. Aku tidak ingat bagaimana aku pada mulanya bisa jatuh hati pada bidang seni itu, yang aku tahu cukup banyak piala-piala yang telah menghiasi lemari-lemari kaca koleksi ibuku. Katanya tidak hanya piala yang dijadikan hadiah, bahkan aku pernah mendapatkan uang. Tidak semudah itu, aku selalu berlatih dan berlatih. Merasa sempurna setelahnya bila aku berlatih dengan keras maka akan mendapatkan hasil yang memuaskan.
Waktu demi waktu terus berjalan, entah bagaimana rasanya aku seperti kemalingan waktu hingga tak lagi melakukan hal-hal menarik saat kecil dulu—termasuk mewarnai. Aku disibukkan untuk menuntut ibuku membuatkan aku adik, yang aku intip dari cerita teman bangku sekolah dasarku keseruan memiliki adik. Hingga pada akhirnya, aku seperti mendapatkan malaikat di kasur ibuku. Ya, betapa bahagianya saat itu. Aku bahkan merasa tidak membutuhkan sosok teman seorang pun karena malaikat ini pasti membutuhkan aku disampingnya untuk membuatkan susu, atau membersihkan ompolnya.
Benar saja, malaikat ini selalu mengajakku bermain. Ya, aku tau rengekannya tengah malam itu karena ingin bermain denganku meski Ibu melarang. Aku juga senang karena makanan miliknya begitu lezat, biskuit-biskuitnya sungguh nikmat. Dan hal yang menjengkelkan adalah ketika ayah melarang aku menggendongnya. Aku salah apa? Aku rasa aku akrab dengan adikku, mengapa aku tidak boleh menggendongnya? Kata Ayah “Badan kamu begitu mungil terlebih lengan kamu—untuk menopang beban 4 kilo”. Ah, kesal rasanya, mengapa aku terlahir sekecil ini? Mengapa tidak sebesar ibuku? Ya, pengandaian yang aku harapkan hingga akhirnya aku belajar bahwa menyalahkan takdir itu bukan cermin hidup baik.
———
Aku mulai mengenakan seragam putih abu-abu dan…. Merasa seolah-olah menjadi “Einstein” yang begitu cerdas. Mulailah aku melanggar aturan-aturan yang ada. Aku lebih sering bermain-main dan melupakan belajar. Aku tidak mendengarkan larangan ibuku yang membatasi pertemananku, “Dia tidak baik, jangan didekati”. Ibu pasti salah, darimana ibu bisa tahu teman baik dan tidak? Kan yang berteman aku bukan Ibu.
Pada suatu saat, aku diajak menemani temanku itu. Sudah jauh-jauh hari aku membuat rencana dengannya—acara khusus kami berdua saat jam pelajaran sekolah. Pelajaran sejarah yang begitu membosankan. Bukan karena tidak menghormati semua penjuru pahlawan yang telah memperjuangkan hingga negara ini “merdeka”, tapi, entahlah, mungkin karena hukum yang begitu aneh, sangat tidak adil menurutku.
Teeeet…
Suara bel sekolahku berbunyi, dan kami saling berpandangan melempar senyum lalu lari keluar kelas seusai pelajaran matematika selesai. Kami begitu menikmati bermain berdua, mendengar banyak cerita hidupnya meski sedikit-sedikit aku mulai risih karena hidupnya yang begitu bebas dan sangat melanggar aturan-aturan semacam dirumahku. Seperti kereta yang lewat, sekejap aku ingat perkataan Ibuku. Tak memiliki waktu banyak, karena kemudian lamunanku buyar ketika bel kembali berbunyi tanda jam pelajaran telah usai..
Nampak pemandangan yang begitu mengejutkan, karena tas kami diseret-seret oleh Ibu Guru Sejarah!! Tanpa panjang cerita, kami akhirnya dihukum. Dan sialnya, tadi dilaksanakan ujian harian. Seminggu penuh sebelum pulang sekolah, kami harus membersihkan satu gedung sekolah. Dan nilaiku begitu buruk, untungnya Ibu Guru masih memberikan kesempatan padaku, Ia memberikan aku tugas untuk membuat makalah yang begitu buanyaaaaak dalam jangka satu hari. Ya, aku bergadang semalam suntuk dan menahan kesal karena telah berteman dengannya.
Ya, aku rasa aku sudah mengenal tanggung jawab, bahkan ternyata sejak aku masih kecil. Sejak aku berlatih terus menerus dalam mewarnai, menjaga adikku, dan bertanggung jawab atas kesalahanku. Aku juga sadar, harusnya aku tidak menyalahkan dia karena menyalahkan orang bukan sikap orang yang bertanggung jawab. Aku juga harus mendengarkan perkataan orang tuaku. Dan oh ya, yang aku tahu teman ku itu sudah menikah bahkan memiliki anak. Entahlah.



NAMA : DADI ROSADI
NPM  : 11412653
KELAS : 1IB03

Selasa, 23 April 2013

TUGAS IBD

Makalah Manusia dan Cinta Kasih

BAB I PENDAHULUAN



    1.1  Latar Belakang
Cinta merupakan pengalaman yang sangat menarik yang pernah kita alami dalam hidup ini. Sangat disesali, orang pada umumnya masih bingung akan apakah cinta itu sesungguhnya. Kebingungan mereka semakin bertambah ketika dunia perfileman memperkenalkan arti cinta yang salah dimana penekanan akan cinta selalu dititik beratkan pada perasaan dan cerita romantika.
 Dari jaman dulu sampai sekarang hakikat cinta kasih masih menjadi perbincangan yang tidak dibatasi secara jelas dengan makna yang luas pula. Walaupun, sulit juga untuk diungkapkan dan diingkari bahwa cinta adalah salah satu kebutuhan hidup manusia yang cukup fundamental. Begitu fundamentalnya sampai-sampai membawa Khalil Gibran, seorang punjagga terkenal, berpendapat bahwa “Cinta hanyalah sebuah kemisterian”. Cinta sangat erat dalam kehidupan dan tidak bias di pisahkan dalam kehidupan. Tidak pernah selintas pun orang berpikir bahwa cinta itu tidak penting. Mereka haus akan cinta, mereka butuh akan cinta.
Kendati pun demikian, hampir setiap orang tidak pernah berpikir tentang apa dan bagaimana cinta itu. Padahal berpikir tentang apa dan bagaimana cinta itu,  cinta bisa diibaratkan sebagai suatu seni yang sebagaimana bentuk seni lainnya sangat memerlukan pengetahuan dan latihan untuk bisa menggapainya.
Begitupun dengan kasih sering sekali kita terkecoh bahkan sulit untuk membedakan cinta dan kasih itu sendiri. Oleh karena itu, penulis sangat tertarik mengambil judul makalah Manusia dan Cinta Kasih, agar dapat membantu kita semua untuk lepas dari ketidak jelasan Cinta Kasih yang selalu menjadi bahan perenungan, diskusi, cerita yang tidak pernah ada akhirnya.






    1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka berikut penulis akan merumuskan beberapa rumusan masalah sebagai berikut :

  1. Apakah pengertian cinta kasih tersebut?
  2. Apakah pengertian kasih sayang?
  3. Apa sajakah macam-macam cinta itu?
  4. Bagaimana mewujudkan rasa cinta dan kasih sayang agar kehidupan tentram dan damai terjadi?

    1.3  Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan pembahasan makalah ini, yaitu berdasarkan rumusan masalah di atas .
  1. Untuk  mengetahui makna cinta kasih
  2. Untuk mengetahui makna kasih sayang
  3. Untuk mengetahui macam-macam cinta
  4. Untuk mengetahui cara mewujudkan rasa cinta kasih dan sayang agar hidup tentram dan damai tercapai

BAB II PEMBAHASAN


    2.1  Pengertian Cinta Kasih dan Sayang
Ada beberapa pendapat mengenai pengertian cinta kasih. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia karangan W.J.S. Purwodarminta, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau rasa sayang (kepada), ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih, artinya perasaan sayang atau cinta (kepada) atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian, arti cinta dan kasih itu hamper sama sehingga kata kasih dapat dikatakan lebih memperkuat rasa cinta. Oleh karena itu, cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.
Walaupun cinta dan kasih mengandung arti yang hamper sama, antara keduanya terdapat perbedaan, yaitu cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam, sedangkan kasih merupakan pengungkapan untuk mengeluarkan rasa, mengarah pada orang atau yang dicintai. Dengan kata lain, bersumber dari cinta yang mendalam itulah kasih dapat diwujudkan secara nyata.
Erich Fromm (1983: 24-27) dalam bukunya Seni Mencintai menyebutkan bahwa cinta itu terutama member, bukan menerima, dan member merupakan ungkapan yang paling tinggi dari kemampuan. Yang paling penting dalam member adalah hal-hal yang sifatnya manusiawi, bukan materi. Cinta selalu menyertakan unsure-unsur dasar tertentu, yaitu pengasuhan, tanggung jawab, perhatian, dan pengenalan.
Dr. Sarlito W. Sarwono mengemukakan bahwa cinta itu memiliki tiga unsure, yaitu ketertarikan, keintiman, dan kemesraan. Keterikatan adalah perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas hanya untuk dia. Keintiman yaitu adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukan bahwa antara Anda dan dia sudah tidak ada jarak lagi sehingga panggilan-panggilan formal seperti Bapak, Ibu, Saudara digantikan dengan sekedar memanggil nama atau sebutan seperti sayang. Sedangkan kemesraan adalah adanya rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen jika jauh dan lama tidak bertemu, adanya ucapan-ucapan yang mengungkapkan rasa sayang. Ketiga unsur cinta tersebut sama kuatnya, jika salah satu unsur cinta itu tidak ada maka cinta itu tidak sempurna atau dapat disebut bukan cinta.
Secara sederhana cinta kasih adalah perasaan kasih sayang yang dibarengi unsur terikatan, keintiman dan kemesraan (Cinta Ideal / Segitiga Cinta) di sertai dengan belas kasihan, pengabdian yang diungkapkan dengan tingkah laku yang bertanggung jawab. Tanggung jawab yang diartikan akibat yang baik, positif, berguna, saling menguntungkan, menciptakan keserasian, keseimbangan dan kebahagiaan.

   2.2  Pengertian Kasih Sayang
Pengertian kasih sayang menurut kamus umum bahasa Indonesia karangan W.J.S Poerwadaminta yitu perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka pada seseorang. Dalam berumah tangga kasih sayang merupakan kunci kebahagiaan. Kasih sayang ini merupakan pertumbuhan dari cinta. Dalam kasih sayang sadar atau tidak dituntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling terbuka,  sehingga keduannya merupakan suatu kesatuan yang utuh. Seorang remaja menjadi frustasi, morfinis, berandalan dan sebagainya itu disebabkan karena kekurangan perhatian dan kasih sayang dalam kehidupan keluarga.
 
    2.3  Macam-macam Cinta
Menurut Erich Fromm (1983 : 54) dalam bukunya Seni Mencintai mengemukakan tentang adanya berbagai macam-cinta yang dapat di uraikan sebagai berikut :

  1. Cinta Diri Sendiri
Secara alami manusia mencintai dirinya sendiri (self love) dan banyak orang yang menafsirkan cinta diri sendiri diidentikan dengan egoistis. Jika demikian cinta diri sendiri ini bernilai negatif. Namun apabila diartikan bahwa cinta diri sendiri adalah mengurus dirinya sendiri, sehingga kebutuhan jamsmani dan rohaninya terpenuhi seimbang  ini bernilai positif. Dengan demikian cinta terhadap dirinya tidak harus dihilangkan tetapi harus berimbang dengan cinta kepada orang lain untuk berbuat baik.


  1. Cinta Sesama Manusia / Persaudaraan
Cinta kepada sesama manusia atau persaudaraan (agape. Bahasa Yunani) itu merupakan watak manusia itu sendiri dan diwujudkan dalam tingkah laku atau perbuatannya kepada sesama manusia. Perbuatan dan perlakuan yang baik kepada sesama manusia bukan berarti karena seseorang itu membela, menyetujui, mendukung dan berguna, bagi dirinya, melainkan dating dari hati nuraninya yang ikhlas disertai tujuan yang mulia. Motivasi perbuatan dan perlakuan seseorang mencintai sesama manusia itu disebabkan karena pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendirian (manusia sebagai makhluk social) dan sudah merupakan suatu kewajiban.

  1. Cinta Erotis
Cinta yang erat dorongannya dengan dorongan seksual (sifat membirahikan) ini merupakan sifat eksklusif (khusus) yang bias memperdayakan cinta yang sebenarnya. Hal itu dikarenakan cinta dan nafsu tersebut letaknya tidak berbeda jauh. Disi lain Cinta erotis jika didasari dengan cinta ideal, kasih sayang, keserasian maka berfungsi dalam melestarikan keturunan dalam ikatan yang sah yaitu pernikahan. Sebaliknya jika tidak didasari kasih sayang yaitu nafsu yang membutakan akal pikiran sehingga yang ada hanya nafsu birahi didalamnya akan timbul rasa ketidak puasan bias berakhir dengan sebuah perceraian bahkan akan mungkin timbul juga perselingkuhan atau ke tempat pelacuran yang didalamnya tidak mungkin akan timbul rasa kasih sayang karena yang ada hanya nafsu birahi berhubungan badan saja, dengan uang sebagai bayarannya.

  1. Cinta Keibuaan
Kasih sayang itu bersumber dari cinta keibuan, yang paling asli dan yang terdapat pada diri seorang ibu terhadap anaknya sendiri. Ibu dan anak terjalin suatu ikatan fisiologi. Seorang ibu akan memelihara anaknya dengan hati-hati penuh dengan kasih sayang dan naluri alami seorang ibu. Sedangkan menurut para ahli ilmu jiwa berpendapat bahwa dorongan kebapakan bukan karena fisologis, melainkan dorongan psikis.



  1. Cinta terhadap Allah
Merupakan puncak cinta manusia, yang paling jernih, spiritual dan yang dapat memberikan tingkat perasaan kasih sayang yang luhur, khususnya perasaan simpatik dan sosial. Cinta yang ikhlas seorang manusia kepada Allah akan membuat cinyta menjadi kekuatan pendorong yang mengarahkannya dalam kehidupan dan menundukkan semua bentuk cinta yang lain.

  1. Cinta terhadap Rasul
Ini merupakan ideal yang sempurna bagi manusia baik dalam tingkah laku, moral, maupun berbagai sifat luhur lainnya.

    2.4  Mewujudkan Cinta Kasih
Untuk dapat mewujudkan cinta kasih dan sayang dalam kehidupan agar tentram damai dan bahagia dapat dengan cara :

  1. Cara mewujudkan cinta diri sendiri
Dapat dilakukan dengan mengurus dirinya sendiri, sehingga kebutuhan jasmani dan rohani dirinya sendiri terpenuhi secara wajar. Contohnya mandi, menyisir rambut, memaka wangi- wangian, mengenakan baju yang sopan tidak melanggar adat atau norma yang ada.

  1. Cara mewujudkan cinta sesama manusia / persaudaraan
Dapat dilakukan dengan perbuatan yang bersifat sosial dan kemanusian. Contohnya saling tolong menolong, kerja bakti, saling tepo seliro, Jean Henry Dunant ( 1882-1910) seorang bankir dan penulis berkebangsaan Swiss yang atas suka relanya menolong setiap orang yang menderita luka-luka dalam pertempuran Solferino (1859) mendirikan Palang Merah International (1863)




  1. Cara mewujudkan cinta erotis
Dapat dilakukan apabila dilandasi dasar cinta kasih yang bertanggung jawab dan tidak melanggar adat atau norma yang ada. Contohnya cinta eotis seorang lelaki terhadap perempuan yang di sudah di ikat pernikahan di dasari percintaan.

  1. Cara mewujudkan Cinta Keibuan
Dapat dilakukan dengan dilandasi kasih sayang ibu yang tak terhingga terhadap anaknya dari sejak dikandung, melahirkan, dan mengurus sampai menikahkan dengan tanpa pamrih sedikitpun dan doanya yang selalu menginginkan dan melihat anaknya bahagia di jauhkan dari segala kesusahan.

  1. Cara mewujudkan Cinta kepada Allah
Dapat dilakukan dengan dilandasi cinta yang teramat sangat dan meniadakan Tuhan selain Allah dengan beraqidah yang kokoh dan bertaqwa atau menjalankan segala perintah dan menjauhi larangan yang sudah di tentukan Nya.

  1. Cara mewujudkan Cinta kepada Rasull
Dapat dilandasi dengan cinta dengan mencontoh suri teladan yang baik yang ada pada diri rasul yaitu sidiq, tablig, amanah, dan fatonah yang di laksanakan setiap saat selama masih diberi kehidupan oleh sang maha hidup.












BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan ini dapat ditarik suatu kesimpulan :
  1. Manusia pada hakikatnya tidak akan dapat terpisahkan dari Cinta kasih dan sayang
  2. Cinta kasih Ideal itu adanya tiga unsur yaitu keterikatan, keintiman dan kemesraan atau sering juga di sebut Segitiga Cinta yang satu sama lain harus sinergi, selaras, seimbang satu sama lain.
  3. Cinta dan kasih mengandung arti yang hamper sama, tapi antara keduanya terdapat perbedaan, yitu cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam sedangkan kasih meupakan pengungkapan untuk mengeluarkan rasa mengarah kepada yang dicintai.
  4. Cinta itu mulia, bisa sangat indah, cinta itu sebuah kebahagiaan, tetapi manakala cinta itu tidak sesuai dengan apa yang diharpakan, apa yang diperkirakan dan apa yang didambakan bertolak belakang dari kenyataaan yang sudah terlanjur tercipta dalam angan-angan maka cinta bisa sangat menyakitkan dan menimbulkan penderitaan yang luar biasa.

3.2 Saran
Dengan diselesaikannya makalah ini penulis berharap makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan pembaca. Selanjutnya penulis juga  mengharapkan kritik dan saran guna peningkatan kualitas dalam penulisan makalah ini.






DAFTAR PUSTAKA

Alamsyah, M 1987. Budi Nuarani Filsafat Berikir. Jakarta :Titik Terang.
Suryadi, M.P 1985. Ilmu Budaya Dasar. Buku Materi Pokok. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Universitas Terbuka.
Poedjawijatna, I.R. 1986. Etika, Filsafat Tingkah Laku. Jakarta : Bina Aksara.
Faisal, Sanapiah dan Mappiare. Tanpa Tahun. Demensi-Demensi Psikologi. Surabaya : Usaha Nasional.
From.Erich. 1983. Seni Mencintai. Jakarta: Sinar Harapan
http://ibd99.blogspot.com/2012/12/makalah-manusia-dan-cinta-kasih.html

NAMA   : DADI ROSADI
NPM      : 11412653
KELAS  : 1IB03